Masyarakat
suku Kikim sebenarnya telah memeluk agama Islam, tetapi sebagian besar dari
mereka masih mengamalkan ajaran kepercayaan lama nenek moyang mereka, seperti
kepercayaan animisme yang masih terlihat jelas dalam kehidupan mereka.
Satu acara
adat suku Kikim yang terkenal adalah acara adat "Sedekah Rame", yaitu
upacara makan bersama dengan orang-orang seluruh desa sambil duduk di
tempat yang disebut Tanah Badahe Setue (Tanah Kesuburan Masa Depan) yang
biasanya berlokasi di tengah sawah. Tempat itu dipilih sebagai suatu tempat
untuk membakar dupa, mempersembahkan sesajen kepada mahluk halus atau roh
penunggu sawah dengan menyalakan api unggun.
Umumnya
orang Kikim bekerja sebagai petani, yang membuka lahan dengan sistem
tebang-bakar, dan tinggal di dekat hutan dan berpindah-pindah karena tidak bisa
menjaga kesuburan tanah. Itu sebabnya mereka membuka lahan dengan menebang
pohon besar dan membakar semak-semak. Akibat dari perbuatan mereka ini,
seringkali mereka dianggap sebagai penyebab kebakaran hutan yang sering kali
terjadi di hutan Sumatera Selatan. Tetapi menurut mereka, sebenarnya kerusakan
hutan maupun kebakaran hutan, tidaklah disebabkan oleh mereka, melainkan oleh
perusahaan kayu besar yang secara illegal membakar hutan seenaknya.
sumber:
- rumahdoakami.blogspot.com
- wikipedia
- dan sumber lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar