Jumat, 30 Juli 2010

Sungsang BANYUASIN II


Sungsang ku indah, sungsang ku sayang 






Sungsang, beberapa tahun lalu pernah menjadi pembicaraan secara nasional, karena jatuhnya pesawat Silk Air diperairan ini. Para penumpang pesawat yang rata-rata warga Singapore tersebut tidak ada yang selamat dan jasad mereka ditemukan satu per satu di perairan Sungsang. Mereka kemudian disemayamkan di sekitar daerah Kebun Bunga. Untuk mengenang peristiwa tersebut di dekat Sungsang didirikan Tugu Silk Air yang menjadi saksi hilangnya para korban yang jatuh di muara selat Bangka tersebut.
Jika melihat usia, Sungsang sudah terbilang tua. Namun, geliat perilaku sosial dan ekonomi warganya tampak "sangat muda". Dalam pengertian, pemahaman manajemen ekonomi dan keuangan, terlihat seolah tidak bergerak seiring kemajuan di bidang lain. Masyarakat Sungsang khususnya para wanita lebih senang menyimpan uang dengan membeli emas yang bentuk perhiasan yang besar-besar. Pemandangan memakai kalung emas sebesar 30 suku (dalam istilah daerah 1 suku = 6,7 gram) berarti 201 gram bukan hal yang aneh di Sungai. Para wanitanya memang sudah terbiasa berpakaian emas seperti ini, apalagi jika sedang ada kegiatan seperti hajaran dan kalangan (pasar).
Sistem penyimpanan uang dengan menabung membeli perhiasan emas ini sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Pola seperti ini dipakai penduduk. Biasanya pada saat musim barat, di mana ikan-ikan sulit di dapat emas-emas ini akan dijual kembali oleh warga Sungsang sebagai penopang hidup hingga musim ikan selanjutnya. Biasanya masa-masa ini akan dilewati selama empat bulan.
Sungsang yang berpenduduk 44.515 jiwa ini, merupakan daerah pesisir yang kaya dengan potensi perikanan laut. Sehari-hari warga Sungsang lebih senang melaut, ketimbang bersekolah. Tradisi setempat sudah membiasakan anak laki-laki usia pergi melaut, menangkap ikan dan menjualnya kepada para pedagang yang datang.
Sungsang ke depan, dalam agenda pemerintah kabupaten Banyuasin akan masuk dalam areal SecDe (South Sumatera Eastern Coridor Development). SecDe ini merupakan areal yang akan dikembangkan untuk kawasan industri terpadu di pesisir Banyuasin.
Areal SecDe diperuntukkan sebagai kawasan penunjang Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api. Kawasan pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api sendiri. Saat ini izin pemanfaatan lahan untuk pelabuhan tersebut masih menunggu rekomendasi dari DPR -RI Komisi IV untuk kemudian dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan RI. Bila areal ini berkembang, Sungsang akan memperoleh dampak langsung atas terbukanya areal Tanjung Api-Api.
Banyuasin memang banyak terdapat sungai yang justru merupakan potensi yang sangat besar bagi kehidupan warganya. Di Muara Sungai Banyuasin yang akan dibangun Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api itu rencananya akan dikembangkan pula aktivitas di sektor perikanan dengan pusat kawasan pertumbuhan Sungsang.
Sungsang yang dicita-citakan sebagai kota tepian air (Sungsang Water Front City) ini akan menjadi kota penuh harapan di masa depan, asal saja sumber manusia yang ada di wilayah ini betul-betul sudah menyiapkan diri sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang dekat dengan zona perdagangan bertarap internasional Tanjung Api-Api.

sungsang juga memiliki taman nasional yang telah di kenal hingga ke mancanegara
yaitu taman nasional sembihlang.
yang memiliki beraneka ragam satwa laut dan berbagai jenis burung migran!
di taman nasional sembihlang juga banyak tedapat berbagai jenis pohon-pohon bakau nan indah.

Mari kunjungi kota sungsang banyuasin II



Sejarah sungsang
Menurut sejarahnya sungsang didirikan sekitar abad ke 17.
Dahulu kala sungsang adalah huutan dan rawa-rawa, tidak ada orang yang menetap dan di namakan pulau bercul. Menurut sejarah dahulu kalah tellah berlayarlah sekelompok orang dari jawa menuju Palembang yang di pimpin oleh poeyang cinde kirana yang ber profesi sebagai seorang pedagang.
Tetapi malang baginya sebelumm tiba di Palembang tepatnya di kuala sungai musi perahunya terdampar karena karam sehingga tidakdapat melanjutkan perjalanan nya. Menurut bahasa penduduk “terdampar” adalah “tersanngsang” istilah inilah yang melahirkan nama dusun sungsang selain dari itu adapula yang mengatakan air dari batang hari (di hadapan dusun), waktu air pasang bagian pinggir, di muka dusun airnya kehulu, di sebabkan ini maka di namakanlah sungsang karena saat air pasang mengalirnya terbalik.
Setelah terdampar di sungsang puyang cindekirana tiidak mempunyai mata pencaharian lagi karena itu mereka tterpaksa mmencari nafkah dengan cara menjadi nelayan, yaitu mencari ikan di laut.
Karna adanya perkampungan liar dan belum di ketahui menjadi pertanyaan besar bagi sunan Palembang karena daerah ini berada di dalam kekuasaan Palembang, setelah di selidiki akhirnya sunsan Palembang mendapatkan laporan dan saran maka sungsang pun di akui secara resmi sebagai suatu dusun atau margga.
Dan oleh sebabitu diangkatlah salahseorang dari warga sungsang yang bernamma ladzim dengan pangkat kepala atau NGABEHI, oleh sunan Palembang, mengingat semakin ramainya hubungan lalulintas laut, juga pedagang-pedagang dari portugiis yang datang ke Palembang untuk berdagang maka sunan pelembangpun mengangkat pula seorang untuk menjaga kuala dengan pangkat DEMANG yang bernama PALUO.
Lalu anak laki-laki dari ngabehi ladjim yang bernama KUSEN di nikahkan dengan anak perempuan demang paluo yang bernama SAIPAH (SIPAH). Dari perkawinan antara KUSEN dengan SAIPAH lahirlah seorang anak laki-laki yang bernama HASAN.
Karena sakit akhirnya ngabehi ladjim meninggal dunia, selama menjabat ngabehi ladjim sangat baik dan selalu membela yang benar, tidak pili kasih.
Marga sungsang keadaannya awam atas perintah sunan Palembang akan diangkat nantinya seseorang yang bernama kerangga, kerangga sebenarnya bukan nama aslinya karena sejak dulu kerangga tidak di ketahui nama asli atau nama sebenarnya pengangkatan kerangga di karenakan meninggalnya ngabehi ladjim dan pada saat itu masih berusia kecil yaitu 10tahun.
Selain daripada itu hasan di angkat pula menjadi demang, hasan menjabat kurang lebih 30tahun dan demang hasan pun meninggal dunia, demang hasan meninggalkan 6 orang anak yaitu 5 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan yang bernama :
1. Aesen
2. Kebut
3. Kebat
4. Nazarudin
5. Asiana dan
6. Oemar
Pada waktu demang hasan menjabat, Palembang di kuasai oleh pemerintah belanda dan setelah di kuasai oleh pemarintah belanda di angkatlah eosin menjadi ngabehi menggantikan orang tuanya. Setelah dua tahun menjabat eosin pun di gantikan oleh nazarudin anak laki-laki ngabehi ngabehi ladjim.
Setelah menjabat selama sepuluh tahun akhirnya nazarudin pun lengser karena di fitnah oleh anak buahnya sendiri. Setelah tiga tahun jabatan ngabehi nazarudin di gantikan oleh ngabehi djenal yang bukan merupakan keluarga pasirah tersebut.
Pada tahun 1944 nazarudin keluar dari penjara dan di angkatt menjadi pasirah sampai tahun 1953, beliau akhirnya mengundurkan diiri dai jabatannya sebagai pasirah dan di gantikan oleh penbarab M. anwar pada tahun 1955 seiring berjalannya waktu di adakan lagi pemilihan pasirah yang baru pada pemilihan kali ini yang terpilih adalah abdul rahman bin H. achmad dengan gelar Chandra pada tahun (1956-1968).
Dan pada tahun 1986 di adakan lagi pemilihan pasirah (pamong marga/desa). DPBP,DPR marga dan penghulu khotib (peraturan daerah prof. sumsel No=,NoIII dan IV/ DPRD=GRSS/1967, yang yang terpilih adalah saudara ishak bin. H. usman dengan gelar pangeran besar di lantik pada tanggal 1969).


Bahasa sungsang
Bahasa sehari-hari marga ini adalah bahasa pelembang, jawa dan melayu dusun ini di bangun memanjang dan di bagi menjadi 4 kampung yaitu kampong 1, kampung 2, kampung 3, dan kampung 4. Tapi saat ini suungsang telah terjadi pemekaran lagi menjadi 6 kampung yaitu kampung marga sungsang dan muara sungsang.
Pemerintahan marga
Sejak dulu pemerintahan dalam marga di kepalai oleh ngabehi bersama dengan lurah dan kliwon. Tapi pada tahun 1968 istilah lurah di marga ini dig anti dengan krio begitu juga dengan kliwon di ganti dengan pengawah
Petalian adat
Adat istiadat dalam marga adala adat sebagaimana adat Palembang dan marga tidak ada pertalian adat dengan marga lain dan pertalian adat dalam marga ini seadat dan serasan yang menjadi kepala dalam urusan adat dalam marga adalah ngabehi.
Raad marga
Dahulu pemerintahan marga di lakukan oleh, ngabehi, lurah, dan kliwon. Lalu di adakan lah raad marga dan duduk dalam raad marga sejumlah 9orang yaitu :
a. Pesirah selaku VOORZITTER
b. Pembarab
c. 3 (taiga) lurah (praatin)
d. 4 (empat) lid pilihan
Hutan dan sungai
Tentang hak hutan dan sungai dahulu kala dalam marga sebagai berikut:
a. Sewa bumi
b. Sewa sungai
c. Kapak kayu
d. Pancung alas
Dalam marga adapula larangan
1. Rimba larangan yang di sediakan guna memenuhi keperluan persediaan kayu untuk penduduk dalam warga sendiri.
2. Rimba liar untuk menjaga mata air dan lain-lain.

14 komentar:

  1. ciuuy apakah anda orang sungsang..???
    aku juga orang sungsang.
    numpang copast.
    neh alamat blog aku,
    www.sungsangcity.blogspot.com

    BalasHapus
  2. hmmm...
    menarik menarik memang sungsang itu
    tks sharing informasinya yaa
    sya beberapa kali kesana, dan memang lain suasananya dengan palembang,
    kalau dulu harus lama naek speedboat
    alhamdulilah sekarang sudah bisa cepat via parit5 yaa
    salam kenal pak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya terimakasi kunjungan nya! Salam kenal, maaf sudah lama tidak nge blog

      Hapus
  3. hmmm...
    menarik menarik memang sungsang itu
    tks sharing informasinya yaa
    sya beberapa kali kesana, dan memang lain suasananya dengan palembang,
    kalau dulu harus lama naek speedboat
    alhamdulilah sekarang sudah bisa cepat via parit5 yaa
    salam kenal pak!

    BalasHapus
  4. Ok! Maaf dah lama gak bisa internet makasih kunjungan nya!!!

    BalasHapus
  5. hehehhe,, hallo pak budi , sudah ada anak berapa , :D
    salam untuk keluarga semoga sehat2 bae,
    semoga lancar juga moto ne tu yeee

    BalasHapus
  6. Keren,, ape lagi pertame kali kesungsang pake motor, yg jalan ne blm sebagus sekarang.... Sikok Vega , sikok supra x .. Dari jam 8 sampe jam 3 sore... Inget de nang,, heee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inget terus nang ... Tp makini untung ne lah pacak langsung masuk ke sungsang ne ... tp masih ade sayang ne ... Jalan ne jadi kecik ... mudah2an kagek jalan daret ne pacak memajuke perekonomian sungsang

      Hapus
  7. Sungsang adalah sebuah desa yang sarat dengan adat istiadat. Maaf yg punya blog ini orang sungsang apa? Kalu ia salam kenal dr saya orang sungsang 1 Banyuasin 2

    BalasHapus
  8. Terima kasih telah sudah mencetus sejarah khususnya (sungsang) saya cucu dari pesirah h.ishak bin h.usman mengucapkan terima kasih sudah mencetuskan sejarah di kampung halaman saya.

    BalasHapus