Jumat, 30 Juli 2010

Adat Pernikahan Sungsang



     
1.      Berterangan
Saat upacra pernikahan pertama-tama pihak laki-laki melakukan mabat lorong (meminag) yaitu pihak laki-laki datang kepada pihak perempuan untuk meminta izin kepada pihak perempuan agar di perbolehkan melamar si gadis.
Setelah di setujui, barulah lamaran di lakukan dengan cara pihak laki-laki datang meminang si gadis dengan membawa sembako yang di masukkan ke dalam sangkek sebanyak tujuh buah.

2.      Akad nikah
Akad nikah adalah hari di mana di laksanakan nya akad nikah atau meresmikan  sepasang pengantin baru yang  akan mengadakan  resepsi.

3.      Hari majang
Hari  majang yaitu hari memotong kambing untuk konsumsi para tetangga dan kerabat yang membantu dalam  terlaksananya  acara berterangan atau lamaran tadi
Keesokan harinya barulah di lakukan pemotongan kerbau yang akan di masak dan di sajkan untuk para undangan saat acara mungga pengantin.
Bersamaan dengan itu ada lagi ritual pengantin belanje (penyerahan uang lamaran)

4.      Malam dana (malam pengumpulan dana)
 Setelah memotong kerbau malam harinya di adakan acara ngarak pacar, yaitu acara berdana yang bertujuan untuk mengumpulkan dana yang akan di gunakan untuk menambah keperluan reseepsi pernikahan ke dua mempelai.

5.      Munggah pengantin
Hari mungga pengantin adalah hari pesiapan menjelang malam resepsi atau malam pesta.

6.      Malam pesta/resepsi
Malam pesta atau resepsi ini adalah di mana pada malam itu para muda mudi di desa sungsang datang untuk menghadiri resepsi pernikahan ke dua mempelai, dan bagi para gadis yang kondangan atau membantu memasak pada hari mungga.
           
7.      Pepngantin nyembah
Setelah resepsi atau malam pesta,pada siang harinya kedua mempelai di arak menuju rumah pengantin laki-laki,

8.      Riritan
Sesampainya ke dua mempelai kerumah pengantin laki-laki soreh harinya kedua pengantin di arak lagi untuk kembali ke rumah kediaman pengantin perempuan dengan diiringi oleh riritan yang berisi perabotan rumah tangga dan sembako, riritan di bawa dengan nampan dan di bawa oleh muda mudi dari sebelah besan atau pengantin laki-laki dengan cara  mengankat nampan satu persatu memanjang seperti ular,sehingga di sebutlah riritan.

9.      Layon/simburan (siram-siraman)
Sesampainya kedua mempelai ke rumah pengantin perempuan para muda mudi sebelah besan yang membawa riritan di beri santapan makanan.

           setelah selesai menyantap makanan para besan yang membawa riritan pulang. Pada saat itulah keluarga mempelai peremmpuan menyiram keluarga besan yang membawa riritan dengan air,acara ini di namakan layon/simburan.
Setelah acara layon/simburan kedua pengantin di mandikan oleh kedua orang kedua belah pihak yang bermaksud bahwa kedua belah pihak orang tua memandikan anaknya untuk yang terakhirkalinya dan juga sebagai symbol bahwa orang tua ke dua pengantin telah siap melepas ke dua pengantin untuk menjalani hidup berumah tangga sendiri.

10.  Patut (mandi wajib atau mensucikan diri)
Satu minggu setelah acara layon atau simbur-simburan di adakan lagi acara patut atau mandi wajib oleh kedua pengantin dengan tujuan untuk mensucikan diri.
kepada pihak perempuan sebagai symbol bahwa orang tua pihak laki-laki  telah melepas pengantin laki-laki beserta penghasilannya untuk menghidupi pengantin wanita.
Begitupun dengan pihak perempuan juga menyediakan ayam betina untuk disembelih lalu dimasak (dipanggang).beserta nasi kunyit satu piring dan nasi uduk satu piring dan pihak laki-laki harus menyiapkan seperti pihak perempuan.setelah melakukan acara patutan kedua mempelai melakukan mandi keramas (mensucikan diri).
Setelah kedua mempelai mandi keramas,kedua mempelai diwajib kan mengganti pakaian dan kedua mempelai di aesi (dirias). Untuk mempelai wanita di aesi dengan memakai gandik sedangkan mempelai pria di aesi dengan memakai kopiah dan sarung.

11.  Suap-suapan
Setelah acara patut dan kedua mempelai tekah selesai di aesi,kedua mempelai melakukan suap-suapan diatas lamat (kasur kecil).sebelum dilakukannya suap-suapan kedua mempelai diharuskan membaca doa terlebih dahulu.

Setelah kira-kira dua malam kemudian pihak laki-laki menjemput mempeli wanita di kediaman nya untuk di ajak tidur di rumah mempelai laki-laki.
Setelah empat malam kemudian kedua pengantin di antar pulang ke rumah mempelai wanita dengan membawa sembako.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar