Minggu, 15 September 2013

Tanda – Tanda Kiamat Di Masjidil Haram

clip_image001
“Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah.” (HR. Bukhari)

Akhukum fillah,tentunya Masjidil Haram tidak asing buat kita. Di sanalah lembah peradaban Islam bersinar ke seluruh bumi Allah ini. Lembah terjaga yang Insya Allah akan terjamin keamanannya hingga akhir zaman. Di sana ada Baitullah yang menjadi kiblat umat Islam sejagat, ke arah lembah inilah setiap saat wajah wajah mukminin mukminat terarah, menghadapkan wajahnya kepada simbol rumah Allah, Baitullah.

Namun ikhwahfillah,ada yang berbeda, di Masjidil Haram saat Ini. Mungkin kebanyakan orang biasa biasa saja melihat banyak perubahan di sekitar Masjidil Haram. Mungkin juga mereka tersenyum terkagum kagum melihat gedung-gedung mewah yang berdiri Kokoh di samping Masjidil Haram saat ini

clip_image002
Gedung terlihat belum sempurna,

dipuncak sana terlihat sebuah jam raksasa yang baru setengah selesai

clip_image003
Abraj Al Bait – The Royal Clock Tower Mekkah

clip_image004
Abraj Al Bait – The Royal Clock Tower Mekkah

dan Salah satu Tower “Gerbang” Masjidil Haram

clip_image005
Tampak Depan Masjidil Haram dan Abraj Al Bait Persis Di sampingnnya)

Menurut beberapa sumber, gedung yang dibangun di halaman Masjidil Haram dikenal dengan sebutan!“Mekkah Royal Clock Hotel Tower”

yang direncanakan berketinggian lebih dari 601 meter

clip_image006
Ketinggiannya Hanya berselisih 200 meter dari GEDUNG TERTINGGI DUNIA
saat ini, yaitu Al Burj Khalifa Dubai !
(lihat foto di bawah)

clip_image007
Burj Khalifa, merupakan gedung tertinggi di dunia (828 meter) yang telah diresmikan Januari 2010 lalu, bangunan ini memecahkan rekor gedung tertinggi sebelumnya yaitu CN Tower dengan ketinggian 553 meter.!

clip_image008
Perhatikan gedung yang dibangun di Pinggir Al Haram ini lebarnya luar biasa. Bandingkan saja dengan gedung lain, Albraj Albait atau The Royal Clock Tower Mekkah ini memiliki luas 1,500,000 (1 juta) meter persegi. bisa dibayangkan berapa banyak bangunan di sana yang digusur dan berapa lahan bukit sebelah Masjid Al Haram yang dibongkar?

Melihat bumi Allah di rusak dengan mesin-mesin raksasa itu.

Debu debu beterbangan di sekitar Masjid Haram.

Masya Allah.

clip_image009
(Poster Rencana Perombakan Masjidil Haram)

Coba Perhatikan, di antara tower tower yang direncanakan itu ada beberapa yang sudah jadi, di antaranya; InterContinental dan The Royal Clock Tower yang kita bahas di atas,Jika kita amati di atas ada dua tower Raksasa yang terhubung Mirip Twin Tower Petronas di Malaysia.Itu adalah gerbang masuk kompleks Masjid ini nanti.

Bisa antum lihat tidak ada tanda tanda Bukit di sana kan? Padahal Jalan yang melewati dua tower itu sebelumnya membelah dua Bukit.

Tanda Apakah Ini?
Padahal itu Tanah Haram.Menakutkan.Adakah manusia mulai berani merusak tanah Haram ini?Ataukah peminpin negri negri Islam ini juga ikut serta dalam maraknya perlombaan pembangunan gedung-gedung pencakar langit dengan negara kaya lain?

Coba perhatikan catatan perlombaan gedung-gedung pencakar langit di dunia yang hampir setiap tahun saling mengalahkan, di Grafik Berikut :

clip_image010
Perhatikan Gedung Tertinggi di atas, itu adalah MILES TOWER Gedung yang akan mengalahkan Al Burj Dubai. Arab Saudi dengan kekayaanya berencana membangun gedung ini di Jedah. Lagi, Ini merupakan Calon Gedung terting di Di Dunia dengan angka ketinggian Tertinggi 1600 Meter!(1,5 Kilometer Menjulang kelangit)

Ini Tidak Mengejutkan?
Setelah ana terus telusuri ternyata MILES TOWER ini pun sudah ada pesaingnya yang tak tanggung-tanggung membangun gedung dengan Ketinggian 3.200 Meter atau 3 Kilometer Menjulang Ke Angkasa)

clip_image011
The Ultima Tower!
Bangunan yang membentuk kota pencakar langit yang didesain Architecture America —Eugene Tsui 1991— ini ditargetkan akan menelan biaya $150,000,000,000.-
(150 Milyard Dolar Amerika).

Saya tersentak beberapa kali, ketika kemudian membaca kembali Hadith yang diriwayatkan Umar Radiyallahu Anhu yang menceritakan ketika Nabiyullah Muhammad Salallahualaihi Wassalam, didatangi malaikat Jibril Alaihissalam di depan Umar dan Para sahabat.

Saat itu Allah Tabarokawataala menguji Rasulillah saw. dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan malaikat Jibril yang menjelma sebagai manusia:

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw.

Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Lalu Rasulullah saw menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu.” Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang iman.”

Rasulullah saw menjawab, “Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya.” Orang itu lantas berkata, “Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan.” Rasulullah berkata, “Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang Assa’ah (azab kiamat).” Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.”
Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya.

Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat.” Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah Saw lantas berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian.”(HR. Muslim)

“BERLOMBA LOMBA MEMBANGUN GEDUNG BERTINGKAT”
itulah salah satu tanda-tanda kiamat yang dikatakan Rasulillah Muhammad Salallahu alaihi wassalam dalam Hadits tersebut

clip_image012
(Foto diambil dari Royal Clock Tower)

Masya Allah,hingga, ana benar-benar merasa sedih ketika, mendaki Jabal Nur keesokan harinya.Gedung ini memang tidak main-main, begitu besar dan megah! Hingga kemegahannya seakan ingin Mengubur Masjidil Haram.

clip_image013
Lihat lebih dekat lagi (foto di Bawah), Masjidil Haram hanya terlihat tower-tower kecil di bawah Gedung Royal Clock Tower itu.

clip_image014
Sekarang mari kita pulang lagi ke Masjidil Haram, kita lht gedung ini dari Masjidil Haram.

clip_image015
Ane ambil foto ini dari Lantai 2 Masjidil Haram.

Lihat gedung raksasa hijau sebelah kiri.

inilah yang akan terlihat beberapa bulan ke depan setelah bangunan ini selesa..!!

clip_image016
Jam raksasa yang saat tulisan ini dibuat (September 2010) itu sudah selesai dibangun (berukuran kurang lebih 40 meter) sudah ditampilkan ke seluruh dunia oleh Chanel TV MBC setiap kali adzan tiba secara live dari Masjidil Haram.

Satu lagi Akhifillah,tentunya ana sangat tidak berhak untuk mengutuk Raja Arab Saudi yang mengizinkan pembangunan apartemen dan hotel mewah persis di halaman Masjidil Haram itu, mungkin Beliau tengah merencanakan sesuatu. Misalnya saja untuk mengantisifasi jemaah Haji yang jumlahnya Jutaan yang mengalir ke Masjidil Haram untuk Hajj.Tapi mari kita berfikir,

clip_image017
InterContinental Dar Et Tawhid, Depan Masjidil Haram

Persis di halaman depan GERBANG UTAMA (Pintu Masuk No. 72) Masjidil haram berdiri sebuah Hotel Mewah bernama “InterContinental Dar Et Tawhid Makkah” sebuah hotel bintang 5 yang berlogo IHG (InterContinental Hotel Group), sebuah Rantai Hotel milik Amerika.

Sangat Mengherankan?

Tidak kah mereka mendengar firman Allah dalam Al-Quran bahwa Tanah haram ini adalah untuk semua manusia di bumi, bukan untuk bisnis?

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia di jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.” (QS. Al-Hajj [22] : 25)

Sumber : http://jendrala.blogspot.com/

Kamis, 29 Agustus 2013

Suku Daya

Suku Daya, adalah suatu komunitas masyarakat yang menetap di pinggir aliran sungai Ogan dekat dengan kota Simpang dan Pulauberingin dan sekitar kota Martapura. Terkonsentrasi di kabupaten Ogan Komering Ulu, meliputi kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Simpang dan Muaradua. Populasi suku Daya ini diperkirakan telah mencapai lebih dari 50.000 orang, yang tersebar di beberapa tempat di provinsi Sumatra Selatan hingga ke wilayah provinsi Lampung.
Masyarakat suku Daya berbicara dalam bahasa Daya, yang mana bahasa ini termasuk dalam dialek bahasa Melayu, yang sering disebut juga sebagai dialek Daya. Tidak diketahui apakah orang Daya ini memiliki bahasa sendiri selain bahasa Melayu yang digunakan sekarang ini. Mengingat bahwa suku Daya ini adalah penduduk asli wilayah ini, dan tergolong ke dalam proto malayan, mereka telah ada sebelum kehadiran orang-orang Melayu di wilayah ini.
Istilah nama Daya sendiri tidak diketahui berasal dari mana, kemungkinan berasal dari salah satu marga suku Komering, seperti marga Daya. Apabila dilihat dari adat-istiadat dan budaya suku Daya ini sepertinya masih berkerabat dengan suku Komering, yang juga tinggal di wilayah ini. Istilah Daya ini mirip dengan nama suku Dayak di Kalimantan, tetapi apakah ada hubungannya ? kemungkinan ini hanya kebetulan kesamaan nama saja. Tentang ada atau tidaknya hubungan dengan suku Dayak di Kalimantan tentunya perlu pembahasan lebih lanjut.
Sebagian besar orang Daya adalah pemeluk agama Islam, yang telah sejak lama berkembang di wilayah ini, dibawa oleh pendatang melayu yang juga bermukim di wilayah ini. Pada masa dahulu orang Daya mengamalkan kepercayaan animisme dan dinamisme, yang bertahan lama sampai masuknya agama Islam ke wilayah ini. Saat ini walaupun sebagian besar orang Daya telah memeluk agama Islam, tetapi beberapa dari mereka masih mengamalkan kepercayaan lama mereka berupa kegiatan mistis dan mengandung unsur animisme dan dinamisme.
Mayoritas penduduk suku Daya bermata pencaharian sebagai petani, terutama pada tanaman keras seperti pohon karet dan kopi. Selain itu beberapa dari mereka bekerja sebagai buruh pabrik, buruh pelabuhan, pekerja bangunan.
sumber:
  • melalatoa, j. 1995. ensiklopedi sukubangsa di indonesia. jilid a-k. jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan
  • sabda.org
  • uun-halimah.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

Senin, 15 Juli 2013

SUKU BELIDA (BELIDE)

Suku Belida atau suku Belide, adalah suatu komunitas adat yang bermukim di sepanjang sungai Belida, bermuara di sungai Musi. Suku Belida ini juga ditemukan di tepi sungai Kelekar, sungai Rambang dan di daerah hilir sungai Lematang). Suku Belida tersebar di kabupaten Muara Enim, yaitu di kecamatan Gelumbang, kecamatan Lembak, kecamatan Sungai Rotan dan kecamatan Belida. Mereka juga terdapat di kotamadya Prabumulih yaitu di kecamatan Cambai, kecamatan prabumulih barat, kecamatan prabumulih timur, serta juga terdapat di Ogan Ilir dan sekitar Gandus kota Palembang Sumatra Selatan.



Di Indonesia, mungkin kalau ikan Belida banyak yang tahu, tapi kalau suku Belida, rasanya tidak banyak yang tahu, bahkan oleh penduduk di provinsi Sumatra Selatan sendiri, banyak yang tidak tahu tentang keberadaan suku Belida ini. Suku Belida telah lama menetap di sepanjang sungai Belida yang di sungai ini juga ditemukan populasi ikan Belida. Sejenis ikan yang dagingnya diolah untuk makanan khas sejenis krupuk yaitu Kemplang.
Asal usul suku Belida sendiri, tidak diketahui secara pasti, hanya dari penuturan masyarakat setempat, yang mengatakan bahwa suku Belida telah menetap berabad-abad di wilayah dekat sungai Belida ini. Merekalah penghuni pertama wilayah ini, sebelum kedatangan suku-suku Melayu ke wilayah ini.

Suku Belida dalam kesehariannya berbicara menggunakan bahasa Belide, yang mirip seperti bahasa Melayu Pesisir. Karena beberapa kata yang ditemukan mirip dengan bahasa Melayu. Secara bahasa, suku Belida ini dikelompokkan ke dalam rumpun bangsa Melayu.
Bahasa Belida memiliki logat yang berbeda dengan bahasa-bahasa lain di sekitar wilayah pemukiman mereka. Pada saat ini bahasa Asli Belida, sepertinya mengalami pergeseran, karena para penutur bahasa Belida diperkirakan hanya tinggal diucapkan oleh para orang Belida dewasa dan orang Belida lanjut usia. Para generasi mudanya lebih suka berbicara dalam bahasa Melayu, seperti bahasa Melayu Palembang. Bahasa Belida saat ini, banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu Palembang. Jadi para pemakai bahasa Belida yang Asli di wilayah Belida sendiri sudah sangat jarang, karena dominasi bahasa Melayu Palembang sebagai bahasa pengantar di wilayah tersebut. Suatu cara untuk membedakan orang Belida dengan orang Palembang sangat mudah, karena orang Belida kalau berbicara sangat kentara logatnya berbeda dengan logat orang Palembang.

contoh bahasa Belida saat ini (sudah terpengaruh bahasa Melayu Palembang)
  • deri mana = dari mana
  • nak kamana mingkak ni = mau kemana kalian ini
  • segela = semua, segala

Daerah Belida juga terkenal dengan aneka makanan khasnya, salah satunya adalah Pekasam atau Pede. Ikan fermentasi, yang disimpan dalam suatu wadah dan difermentasikan dalam waktu tertentu (sekitar 5 - 10 hari).
Suku Belida mayoritas adalah pemeluk agama Islam. Tradisi budaya dan adat-istiadat suku Belida, banyak dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam, salah satunya adalah acara sedekah adat atau sedekah apem. Setiap keluarga diminta partisipasinya untuk membuat apem kuah, kemudian seluruh apem kuah yang telah dibuat oleh seluruh warga desa akan dikumpulkan di balai desa, dilanjutkan dengan acara baca doa bersama sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Setelah acara doa bersama, maka apem kuah tadi dibagikan kepada seluruh warga desa untuk disantap bersama-sama.
Ada juga sedekah ketupat. Acara sedekah ini diminta partisipasi setiap keluarga untuk membuat ketupat yang terbuat dari daun rumbai/daun pandan dengan beberapa bentuk yang beragam. Setelah itu ketupat dikumpulkan di balai desa serta diadakan acara doa bersama sebagai tanda syukur kepada Allah SWT, lalu ketupat tersebut dimakan bersama-sama seluruh warga desa. Setelah acara, kulit-kulit bekas ketupat akan digantungkan di setiap pintu rumah warga desa.

Mata pencaharian masyarakat suku Belida pada umumnya adalah sebagai petani, terutama pada tanaman karet. Wilayah di sekitar pemukiman masyarakat Belida banyak ditanami pohon karet. Karet menjadi komoditas mata pencaharian masyarakat Belida. Sedangkan di wilayah dataran rendah di sekitar hilir sungai Lematang dan muara Belide, di sana masyarakat suku Belida juga bertani berbagai jenis tanaman seperti sayur-sayuran serta memelihara ikan ikan di daerah rawa.

sumber:
  • word-dialect.blogspot.com
  • skyscrapercity.com
  • karsela.blogspot.com
  • gambar-foto: skyscrapercity.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

Sabtu, 25 Mei 2013

Suku Rawas

Suku Rawas, salah satu suku yang bermukim di dekat sungai Rawas dan sungai Musi sebelah utara, tepatnya berada di kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Muararupit, yang seluruh kecamatan tersebut berada di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatra Selatan. Populasi suku Rawas diperkirakan sebesar 150.000 orang.

Pada beberapa tulisan dikatakan bahwa suku Rawas ini dianggap sebagai suku Anak Dalam juga, seperti suku Banyuasin, suku Teras dan suku Kubu. Karena masyarakat suku Rawas ini lebih suka hidup jauh dari perkampungan suku-suku lain, dan memilih tempat yang terpencil dan terasing. Sehingga bagi para peneliti dan penulis di beberapa situs, sering menyebutkan suku Rawas ini sebagai suku terasing.

Walaupun suku Rawas hidup secara terasing, tetapi mereka tidaklah primitif. Karena saat ini apabila diperhatikan kehidupan mereka yang terlihat sangat sederhana, sebenarnya mereka telah mengenal beberapa budaya dari era modern, seperti memiliki kompor minyak, radio dan televisi, bahkan beberapa telah memiliki genset (generator pembangkit listrik yang berukuran kecil.




Masyarakat suku Rawas, saat ini sebagian besar masih meyakini dan mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan dunia roh. Mereka percaya bahwa roh-roh di alam dapat mempengaruhi nasib mereka.

Suku Rawas berbicara dalam bahasa Rawas, yang apabila dilihat dari perbendaharaan kata yang dimiliki oleh bahasa Rawas terdapat kemiripan dengan bahasa Melayu. Hanya saja bahasa Rawas, sepertinya lebih tua dari bahasa Melayu pada umumnya.

Suku Rawas sebagian besar hidup sebagai petani, terutama pada tanaman karet yang di tanam hampir di segala tempat di dekat pemukiman suku Rawas. Selain itu mereka juga banyak yang berprofesi sebagai penangkap ikan di sungai-sungai yang melintas dekat pemukiman mereka.

sumber:

  • archive.kaskus.co.id
  • sabda.org
  • gambar-foto: mentarigroups.com
  • gambar-foto; halamancurup.blogspot.com
  • wikipedia
         dan sumber lain

Suku Lakitan

Suku Lakitan, adalah salah satu kelompok masyarakat yang terdapat di sekitar kota Lubuk Linggau dan terutama di sekitar sungai Lakitan, yang berada di kabupaten Musi Rawas provinsi Sumatra Selatan. Populasi suku Lakitan ini diperkirakan sebesar 15.000 orang.

Suku Lakitan ini termasuk salah satu rumpun Melayu. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Melayu yang mirip dengan bahasa Melayu Palembang. Mereka tinggal di daerah yang banyak dipenuhi rawa-rawa yang dekat dengan aliran sungai yang mengalir dekat wilayah pemukiman mereka.

Sebagian besar dari masyarakat suku Lakitan ini masih hidup dengan cara yang sangat sederhana. Banyak di antara anak-anak mereka yang tidak memiliki baju. Lokasi sekolah yang jauh dari daerah pemukiman mereka, membuat banyak anak-anak mereka yang tidak bersekolah. Karena kurangnya pendidikan, banyak dari mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan yang tetap. Kebanyakan dari mereka hanya bekerja sebagai buruh harian. Keterampilan mereka umumnya sebagai tukang kayu, tukang tembok atau sebagai buruh tambang. Pekerjaan itu mereka dapatkan jauh dari perkampungan mereka, yaitu di kota-kota yang lebih maju di Sumatra Selatan.

Masyarakat suku Lakitan ini rata-rata hidup sebagai petani pada tanaman padi di sawah, hanya saja karena daerah mereka dipenuhi dengan rawa-rawa, sehingga sawah yang mereka garap juga tidak terlalu besar. Mereka juga menanam tanaman keras seperti pohon karet, pohon kelapa, kopi, lada dan kayu manis. Selain itu sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh di perkebunan atau di industri. Selain itu mereka juga suka menangkap ikan di sungai atau di rawa-rawa untuk melengkapi kebutuhan hidup rumah tangga mereka.


sumber:

  • sabda.org
  • wikipedia
          dan sumber lain

Minggu, 19 Mei 2013

FAKTA KEHIDUPAN DI PLANET LAIN

DALAM AL'QURAN kita semua mengetahui bahwa bumi yang kita diami ini tak lebih dari sebutir debu dialam semesta yang amat besar dan megah, dan yang penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup. Memang mungkin saja bumi kita ini adalah sebutir pasir diatas pantai wujud semesta yang amat sangat luas, yang batas-batasnya tak terjangkau oleh khayalan kita !



Kita lebih lagi merasakan luasnya kerajaan langit apabila kita ikuti hasil penelitian para ahli ilmu falak atau Astronomi sebagai hasil dari pengamatan mereka yang tidak henti-hentinya terhadap ruang angkasa.

Kita akan menjadi orang-orang dungu apabila mengira bahwa hanya kitalah satu-satunya makhluk hidup dalam wujud semesta yang maha luas ini yang dikatakan juga dalam AlQur'an sebagai 'Arsy Allah.

Logikanya, seseorang yang membangun gedung pencakar langit tidak akan membiarkan angin menerpa bagian terbesar dari sisi-sisinya yang dibiarkannya kosong, seraya merasa cukup dengan penghunian satu kamar saja diantara lorong-lorongnya !

Sesungguhnyalah alam ini penuh sesak dengan makhluk hidup yang dicipta oleh Allah Swt yang merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Maka jika manusia mengira bahwa mereka adalah satu-satunya yang meliputi kehidupan, sungguh mereka telah terkelabuhi oleh diri sendiri.

Selain itu adanya ketidak percayaan manusia bahwa jika dalam setiap planet-planet diluar bumi kita ini berhunikan makhluk hidup sebagaimana halnya dengan manusia, akan menyebabkan gagalnya konsep dari ajaran agama Kristen Trinitas yang dipeluk oleh mayoritas penduduk dunia saat ini dengan menyatakan bahwa Tuhan itu beranak dibumi ini dengan nama Jesus.

Mereka kehilangan daya untuk menentukan apakah Tuhan telah beranak pula diplanet lain dalam tata surya ini mengingat diplanet-planet itu ada masyarakat manusia pula, lalu apakah sedemikian genitnya Tuhan itu dengan keranjingan beranak pinak ?

Dengan memperhatikan AlQur'an suci, wahyu Allah yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin sang Nabi penutup, kita akan mengetahui hal tersebut dengan jelas bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak beranak dan Tidak diperanakkan serta Dia maha Kuasa atas segala sesuatunya tanpa harus ada partner didalam menjalankan kesemuanya itu.

Khusus untuk masalah yang menjadi tanda tanya para ahli pikir abad 20 mengenai kehidupan diluar planet bumi kita ini Allah berfirman dalam AlQur'an :

Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi
Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.
Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(QS. 42:29)

Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka /malaikat/ tidak menyombongkan diri. (QS. 16:49)

Tasbih bagiNya planet-planet, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Bahwa mereka itu hanya tasbih dengan memuji Dia, tetapi kamu tidak mengerti caranya mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)

Hai manusia ! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara.
(QS. 2:21)

Makhluk-makhluk yang ada diplanet dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan.
(QS. 55:29)

Tidak ada satu makhlukpun diplanet dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)

Ayat-ayat seperti itu banyak sekali. Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam yang ada diplanet bumi kita ini hanyalah satu jenis makhluk diantara makhluk-makhluk hidup lainnya, bukan satu-satunya makhluk hidup.

Pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang Nabi Adam dan istrinya yang dulu bertempat tinggal di bumi Muntaha sebagai bumi yang letaknya pada galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya serta pembahasan mengenai perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi itu, kita sudah mengenal ada banyaknya langit dan bumi didalam bentangan alam semesta ini.
Dan sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita perhatikan kembali firman Allah berikut ini :

Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah /hukum-hukum/ Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
(QS. 65:12)

Dari ayat 65/12 diatas nyatalah bahwa yang dimaksud Qur'an dengan istilah Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini.

Menurut ketentuan tata bahasa, istilah itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari samawaat, namun wujud dan keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti angkasa atau atmosfir dimana hujan turun membasahi bumi, sedangkan samawaat berarti planet-planet yang bersamaan wujudnya dengan bumi.

Jika kita memperhatikan maksud dari ayat 42/29 yang kita tuliskan pada bagian awal, maka akan semakin jelas diketahui bahwa Samawaat adalah planet-planet dimana makhluk yang berjiwa hidup berkembang biak seperti yang berlaku diplanet bumi kita ini, dan menurut ayat 24/45 berikut dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan makhluk berjiwa atau istilah Qur'annya Dabbah adalah yang berjalan dengan perutnya, dengan empat kaki (sama halnya dengan hewan) dan atas dua kaki sebagaimana keadaan manusia.

Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya /melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki /manusia/ serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
(QS. 24:45)

Tentu ada orang yang mengartikan istilah Dabbah yang termuat pada ayat 42/29 itu dengan berbagai istilah, tetapi ayat 24/45 telah menerangkan arti istilah itu sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu didapatlah kepastian bahwa dipermukaan planet dalam tata surya juga hidup makhluk-makhluk yang berupa hewan melata atau hewan berkaki empat serta makhluk hidup yang berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya seperti yang berkembang biak diplanet bumi kita ini.

Sementara itu Allah menyatakan mengenai aneka ragam jenis dan sifat Dabbah itu, sebagaimana pada surah 8:22 bahwa Dabbah yang jahat ialah orang-orang yang tidak memikirkan hidupnya, dan pada surah 8:55 dinyatakan pula sebagai Dabbah yang kafir menurut hukum Islam.

Kembali pada surah 65/12 diatas bahwa Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya yang lain secara tersirat, AlQur'an juga mempertegas dengan mengatakan bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada tumbuhan, bebatuan dan lain sebagainya.

"Hai anakku, sekiranya ada seberat biji sawi yang berada dalam batu karang yang besar atau di planet ataupun didalam bumi ini, Allah akan menunjukkannya. Sungguh, Allah itu Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. 31:16)

Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin ? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. 31:20)

Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah ! Tidaklah mereka memiliki seberat zarrahpun diplanet dan tidak pula di bumi ini, karena mereka tidak bersekutu pada keduanya dan tiada mereka sebagai pembantu bagiNya". (QS. 34:22)

Adanya kehidupan dipermukaan planet-planet pada bahagian langit yang lainnya sebagaimana maksud ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas, dapatlah dijadikan anak kunci bagi membuka lembaran baru tentang Astronomi yang dalam teori sarjana-sarjana barat selama ini terkandung keraguan dan kontradiksi yang tidak terpecahkan.

Adanya UFO /Unidentifiet Flying Objects/ yang pesawatnya berbentuk piring terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun pendapat-pendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan dan diawaki oleh manusia cerdas dari planet lain /ETI = Extra Terrestrial Intelligence Being/ menjadi alasan positif yang menguatkan pendapat adanya kehidupan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku dibumi.

Peradaban mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa melawan hukum-hukum alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu melakukannya, hal ini terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang diatas permukaan bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi yang didalam AlQur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh para penafsir Qur'an selama ini dengan pengertian Gunung.

Kita bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi Adam as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka terlebih dahulu singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi lainnya dalam bentangan tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi yang lainnya sampai pada planet bumi kita ini sebagai bumi terakhir yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka dan bersemayamnya jasad mereka.

Menurut riwayat yang ada, makam atau kuburan dari istri Nabi Adam yang sering disebut orang dengan nama Siti Hawa, terletak dikota Jeddah, berukuran sangat panjang (ingat bahwa manusia pertama kalinya diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan tubuh tinggi - lihat Hadist Qudsi yang pernah saya tuliskan pada artikel : Misteri Adam manusia pertama).

Kota Jeddah sendiri berartikan "Nenek".
Hanya saja bagaimanapun rujukan yang pasti, termasuk Hadist Rasulullah Saw yang menjelaskan mengenai kuburan Hawa tersebut belum pernah saya dapatkan dan saya baca.

Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, hal yang ditentukan dan hal yang ditumpangkan. Sungguh telah Kami jelaskan pertanda-pertanda Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)

Tidak heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara silsilah adalah masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi yang begitu tinggi karena memang mereka sudah lebih dulu ada daripada kita, sehingga sedikit banyaknya mereka telah berhasil menyibak beberapa rahasia alam, termasuk masalah penolakan kepada gaya alami, gravitasi bumi.

Allah selalu menekankan kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit dan bumi dalam hampir setiap ayat-ayat AlQur'an, ini menunjukkan betapa Allah sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha kuasaan Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isyu-isyu sesat bahwa Allah mempunyai sekutu didalam kebesaranNya.

Ada dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah para ahli, yaitu : yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting atau centrifugal seperti pesawat terbang.

Dan Dialah yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu kendarai dari benda terapung /fulku/ dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(QS. 43:12-14)

Kedua macam kendaraan ini oleh ayat 43/12-14 diatas disebutkan dengan kendaraan terapung dan ternak.
Yang dimaksud dengan ternak adalah kuda, unta, keledai dan sebagainya. Benda terapung adalah segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh tekhnologi manusia tentulah termasuk dalamnya piring terbang !

MasyaAllah, sejak 14 abad yang lalu, AlQur'an sudah menyatakan bahwa manusia pada saatnya nanti akan mampu mengendarai suatu benda terapung yang dulu tidak bisa dilakukannya.

Hal tersebut untuk sejarah umat manusia bumi pra Rasulullah hingga kini baru sekarang dapat melakukan pendudukan atas benda terapung itu, yaitu kapal laut dengan segala jenisnya serta pesawat terbang dengan berbagai bentuk dan kemampuannya, dan mengingat AlQur'an itu sebagai wahyu Allah yang bersifat sepanjang jaman, maka ramalan Qur'an itu akan terus berkelanjutan hingga pada puncaknya nanti manusia mampu pula menciptakan dan mengendarai piring terbang sebagai salah satu benda terapung yang sebelumnya tidak mampu menguasainya.

Semua itu membuktikan bahwa manusia pada waktunya kelak InsyaAllah, akan mampu melakukan perjalanan antar planet dan antar galaksi serta berkomunikasi dan bahkan membentuk satu community bersama makhluk-makhluk hidup lainnya dari berbagai bumi disemesta alam ini pada masanya kelak sebagaimana yang selama ini hanya kita khayalkan melalui serial StarTrex, Babilon 5, Superman, Independence Day dan lain sebagainya.

Dalam peradaban modern masa depan itu, manusia bumi umumnya akan memakai piring terbang atau malah yang lebih canggih lagi daripada itu sebagai kendaraannya, yang kecepatannya mendekati kecepatan sinar atau juga malah melebihinya hingga mendekati kecepatan Buraq sebagai kendaraan inter dimensi Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin 14 abad yang lampau.

sumber:geocities

SUKU KIKIM

Suku Kikim, adalah suatu masyarakat adat yang bermukim di Sumatra Selatan. Populasi suku Kikim ini diperkirakan sebesar 15.000 orang. 

Masyarakat suku Kikim sebenarnya telah memeluk agama Islam, tetapi sebagian besar dari mereka masih mengamalkan ajaran kepercayaan lama nenek moyang mereka, seperti kepercayaan animisme yang masih terlihat jelas dalam kehidupan mereka.

Satu acara adat suku Kikim yang terkenal adalah acara adat "Sedekah Rame", yaitu upacara makan bersama dengan orang-orang seluruh desa sambil duduk di tempat yang disebut Tanah Badahe Setue (Tanah Kesuburan Masa Depan) yang biasanya berlokasi di tengah sawah. Tempat itu dipilih sebagai suatu tempat untuk membakar dupa, mempersembahkan sesajen kepada mahluk halus atau roh penunggu sawah dengan menyalakan api unggun.

Umumnya orang Kikim bekerja sebagai petani, yang membuka lahan dengan sistem tebang-bakar, dan tinggal di dekat hutan dan berpindah-pindah karena tidak bisa menjaga kesuburan tanah. Itu sebabnya mereka membuka lahan dengan menebang pohon besar dan membakar semak-semak. Akibat dari perbuatan mereka ini, seringkali mereka dianggap sebagai penyebab kebakaran hutan yang sering kali terjadi di hutan Sumatera Selatan. Tetapi menurut mereka, sebenarnya kerusakan hutan maupun kebakaran hutan, tidaklah disebabkan oleh mereka, melainkan oleh perusahaan kayu besar yang secara illegal membakar hutan seenaknya.

sumber:
  • rumahdoakami.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

Minggu, 12 Mei 2013

Misteri keajaiban air zam zam: fakta ilmiah air zam-zam



Tak begitu banyak orang tahu bagaimana sebenarnya sumur air zamzam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada satu musim haji tanpa pernah kering sekalipun.Seorang peneliti pernah diperintahkan raja Faisal menyelidiki sumur zamzam untuk menjawab tuduhan kotor seorang ilmuan dari Mesir.

Berapa Juta Liter air zamzam?
Berapa banyak air zamzam yang di ambil tiap musim haji? Mari kita hitung dengan cara yang simple. Jamaah haji yang datang dari seluruh dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air zamzam ketika pulang ke tanah airnya.Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zamzam kenegaranya, itu saja sudah 10 juta liter.Disamping itu saat berada di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari maka totalnya sudah 50 juta liter !Keanehan air Zamzam Pada tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada Press Eropa bahwa air Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut.



Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Masya Allah.

Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zamzam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk dites.

Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jedah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran,bagaimana sumur Zamzam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran “kolam” sumur itu hanya 18 x 14 anxiety saja (Kira-kira 5 x 4 meter).

Tak terbayang,bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu,sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Penelitian menunjukkan, mata air zamzam bisa memancarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik. Dengan demikian, setiap menit akan dihasilkan 660 liter air.Itulah yang mencengangkan. Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 anxiety 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa,apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu tempat ke tempatlainnya, ternyata tak ditemukan apapun!

Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disuppli dari luar melalui saluran pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadian nya, maka dia bisa melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga takditemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar Selanjutnya Dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan proses ini dengan cermat,asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua
tangannya sambil berteriak:
“Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku.Dan air itu keluar dari dasar sumur”

Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air)berlangsung. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar

Mengandung zat Anti Kuman.

Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garammagnesium.

Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini.“Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun.

Bisa Menyembuhkan Penyakit.

Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”. Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya.Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”.(HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)

Molekul Air Zam zam seperti Permata Berlian, Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.

Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan dilaboratorium Eropa, terbukti bahwa zamzam memang lain. Kandungan airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada disekitar Makah.

1. Kadar Kalsium dan garam
Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.

2. Zamzam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.

3. Yang juga menakjubkan adalah, tak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Zamzam selalu bebas dari kontaminasi kuman.

4. Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering,sumur zamzam tetap berair. Dan zamzam memang tak pernah kering sepanjang zaman.

Beberapa ulama fikih merekomendasikan agar jamaah haji membawa zamzam ketika pulang ke negaranya sebab zamzam itu bisa sebagai obat untuk suatu penyembuhan. Dan ini terbukti, banyak jamaah dari Indonesia maupun negara lain yang pernah merasakan keajaiban air zamzam.





Atau anda bisa kunjungi link berikut ini :Mutiara Zamzam
sumber:brother43ver

Jumat, 10 Mei 2013

MENGUNGKAP FAKTA ILMIAH KEAJAIBAN KA’BAH

Assalammu'alaikum Wr.Wb


Taukah kamu ternyata Bukan GMT Bukan Di Greenwich bukan dimanapun, Tapi Semuanya ada Di Ka’bah (Fakta Ilmiah)

Ka’bah, rumah Allah sejuta umat muslim merindukan berkunjung dan menjadi tamu - tamu Allah sang maha pencipta. Kiblatnya (arah) ummat muslim dalam melaksanakan sholat, dari negara manapun semua ibadah sholat menghadap ke kiblat ini.





Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat
kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.

Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang. 


Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.


Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat


Demikian lah yang bisa saya sampaikan semoga membantu.